Keluarga Berisiko Terindikasi Mempercepat Terjadi Balita Stunting
#KeluargaBerisiko #AyoCegahStunting #BerencanaItuKeren #MusirawasMANTAB
DPPKB Kabupaten Musi Rawas, Melaporkan bahwa fakta hasil pendataan keluarga PK21 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tahun 2021 bahwa teridentifikasi sebnayak 60,23% atau 71.929 Keluarga berisiko terjadi stunting. Apabila dianalisis selanjutnya menunjukan akan terjadi penambahan anak stunting sebanyak 6 Balita stunting dalam 100 keluarga berisiko yang menggambarkan irama dan pola hubungannya, menunjukkan semakin tinggi cakupan keluarga berisiko maka semakin bertambah juga balita stunting di Kabupaten Musi Rawas.
Menurut data tersebut terdapat tujuh kecamatan yang tertinggi keluarga berisiko stunting, kecamatan tertinggi berada di Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut sebesar 63,8%, diikuti Muara Lakitan sekitar 61,4%, Selangit 58,3%, Muara Beliti 56,7%, Muara Kelingi 56,5% dan Sumberharta serta STL Ulu sama sama terdapat sebesar 56,2%. Adapun kecamatan yang paling rendah angka keluarga berisiko terdapat di Kecamatan Tugumulyo sebesar 51,5%.
Hal senada yang disampaikan Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, SP. OG. (K) bahwa di Indonesia terdapat sebanyak 21,9 juta keluarga berisiko stunting dalam tweetnya dalam akun @BKKBNofficial. Padahal menurunya percepatan penurunan stunting itu menjadi agenda prioritas nasional untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas dan produktif.
Menurutnya salah satu upaya yang efektif menurunkan keluarga risiko sehingga terkendalinya kejadian stunting adalah dengan meningkatkan pelayanan KB sebagai salah satu upaya pencegahan stunting. Hal ini senada dengan hasil analisis data PK21 DPPKB Kab Musi Rawas menjawab tweet @BKKBNofficial bahwa dengan meningkatnya cakupan pelayanan akseptor KB minimal 80% maka kejadian stunting akan menurun sebesar 30%.
Selain pelayanan akseptor KB, parameter yang menjadi indikator keluarga berisiko stunting itu menurut Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2021 sebanyak 26 indikator dan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 menyialir sebanyak 64 indikator.
Diantaranya indikator tersebut harus dilakukan dengan konvergensi yang serius mulai dari level pemerintahan dari bawah rukun tetangga, dusun hingga kepala desa/lurah, berkomitmen yang kuat dan tangguh untuk menekan terjadinya pernikahan dini, pengawalan selama kehamilan dan pascapersalinan. Ketiga aspek ini menjadi prioritas Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) yang telah dibentuk Tim Pendampingan Keluarga setiap desa minimal terdapat satu tim TPK.
Kemudian yang tidak kalah pentingnya kelayakan pemukiman/perumahan dengan akses air bersih, jamban sehat dan sanitasi dasar, kepesertaan jaminan kesehatan nasional, KIS bagi keluarga miskin, dan yakinkan mereka terdaftar dalam data BDT, karena mereka harus diberi stimulan pangan bergizi terutama selama seribu hari pertama kehidupan.
Harapan untuk mempercepat menurunkan stunting di Kabupaten Musi Rawas dalam rangka wujudkan Musi Rawas MANTAP, maka perlu mengguatkan pelayanan konvergensi stunting tersebut menjadi semangat bersama bagi semua stakeholder yang bercross cutting penurunan stunting ini sesuai dengan kewenangan dan fungsi OPD-nya sebagaimana indikator faktor risiko di atas.
Dengan demikian diharapakan kepedulian pemerintah desa dan msayarakat untuk saling membantu dalam mengatasi stunting secara bersama-sama, meningkatkan partisipasi keluarganya dalam pelayanan akseptor KB, mengarahkan agar para remaja untuk aktif dalam kegiatan BKR, PIK R dan GenRe yang dibina oleh DPPKB melalui Korlap KB/PLKB di setiap kecamatan dan desa, dengan gerakan menyosialisasikan cegah kawin dini, Pengawalan bagi setiap calon pengantin, ibu hamil untuk mengikuti pelayanan kesehatannya serta memastikan setiap ibu hamil, menyusui dan Balita mendapatkan makanan tambahan dalam masa seribu hari pertama kehidupan, yaitu sejak hamil sampai balita berusia 24 bulan dari bantuan sosial melalui BDT setiap desa.
Artikel Terkait
-
Balita Stunting turun sebesar 30 Persen apabila Peningkatan Cakupan Akseptor KB Aktif sebesar 80 Per
-
Kadin DPPKB Menerima Penghargaan Pembentukan Tim Pendaming Keluarga (TPK) Tercepat Ketiga se Sumsel
-
Ramah Tamah dan Advokasi Bangga Kencana
-
Kepala BKKBN berikan Edukasi remaja Musi Rawas di Desa E Wonokerto Kecamatan Tugumulyo