Balita Stunting turun sebesar 30 Persen apabila Peningkatan Cakupan Akseptor KB Aktif sebesar 80 Per
Pelayanan KB HUT IBI Kecamatan Tugumulyo (PKM C Nawangsasi Dan PKM L Sidoharjo), Selasa, 18 Mei 2022
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Musi Rawas melalui Sekretarisnya, selaku Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Musi Rawas tahun 2022 ini mengatakan dari hasil cakupan kinerja pelayanan akseptor KB dengan pendekatan keluarga pada tahun 2021 yang lalu cakupannya rata – rata sekitar 78,6 persen namun akseptor baru periode Januari sampai dengan April 2022 sekitar 13,4 persen.
Indikator akseptor KB merupakan salah satu dari 90 indikator yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai faktor risiko terjadi Balita stunting. Perpres Nomor 72 tahun 2021 menetapkan sebanyak 64 indikator dan Perban BKKBN dengan Nomor 12 tahun 2021 menetakpan sebanyak 26 indikator. Kesemua indikator ini menjadi prioritas Tim Percepatan Penurunan Stunting secara berjenjang dari Pusat hingga ke desa agar dihilangkan minimal dikurangi (eliminir). Namun tidak segampang membalikan telapak tangan untuk berjibaku menekan atau menuntaskan faktor risiko itu karena banyak faktor lain yang tidak berhubungan langsung dengan stunting tetapi menjadi perantara saja.
Musi Rawas telah melaksanakan program konvergensi stunting sejak tahun 2021 yang lalu, tetapi belum teridentifikasi faktor risiko sebanyak itu melainkan sekitar 20 indikator dasar yang dikategori dalam kelompok pelayanan kesehatan, akses sanitasi, pendidikan, sosial dan kesejahteraan dan ketahanan pangan keluarga.
Nah, apabila data ini dianalisis dengan pendekatan statistik dengan metode regresi. Metode ini disamping akan mengetahui keeratan hubungan juga dapat mengestimasi perkiraan dari hubungan kedua indikator tersebut.
Dari data tersebut terdapat lima kecamatan yang tertinggi cakupannya, diantaranya Kecamatan Selangit sekitarb84,5 persen, diikuti TPK 83,4%, Jayaloka 82,1%, Purwodadi 81,4% dan Muara Beliti 79,8%. Sedangkan tiga kecamatan terendah yaitu Kecamatan Tuah Negeri sekitar 72,3%, Megang Sakti 73,5% dan Tugumulyo sekitar 76,3%.
Secara fenomenal stunting dibagi dalam tiga kategori yaitu zona merah, kunimg dan hijau. Adapun kecamatan yang berada dizona merah terdapat di Kecamatan Megang sakti sekitar 8,8 persen, Sukakarya 7,5%, Sumberharta 7%, BTS Ulu 6,8%, Tiang Pumpung Kepungut 6% dan Muara kelingi 5,6 persen. Sedangkan yang berada di zona kuning terdapat di kecamatan Tuah Negeri 5,2%, Muara Beliti 5%, Selangit 4%, jayaloka 3,7%, Tugumulyo 3,5% dan STL. Ulu sekitar 3,1%. Terdapat dua kecamatan yang berada dizona hijau yaitu Kecamatan Purwodadi 1,4% dan Muara Lakitan 2,8 persen.
Kemudian dari aspek keeratan hubungannya antara keaktifan peserta akseptor KB dengan kejadian stunting di setiap desa menunjukan hubungan yang bermakna namun tidak terlalu kuat, namun dari aspek pola hubungan menujukan pola NEGATIF yaitu tingginya cakupan akseptor KB maka akan berdampak menurun atau berkurangnya prevalensi/kejadian stunting.
Dari hasil uji regresi tersebut menunjukan bahwa setiap penambahan 1% peningkatan cakupan akseptor aktif bagi peserta PUS maka akan mengurangi kejadian stunting sekitar 30%. Bila dilihat dari data capaian akseptor aktif di Kabupaten Musi Rawas rata-rata sekitar 78,6 persen, maka apabila terjadi peningkatan sekitar 79,6 persen (80%) maka angka stunting di Musi Rawas akan turun sebanyak 30%, yaitu dari 1.878 balita stunting akan berkurang sebanyak 564 balita.
Harapan saya kepada masyarakat khususnya Kabupaten Musi Rawas, mari kita optimalisasikan seluruh Pasangan Usia Subur (PUS) untuk mengikuti program KB sesuai dengan anjuran bidan atau dokter keluarga, saya sarankan lebih baik menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang seperti susuk (implant), spiral (IUD) atau operasi MOW/MOV bila memungkinkan.
Bagi stakeholder mohon dukungannya untuk memanfaatkan setiap moment kegiatannya dengan melibatkan kami dari DPKKB Kab Musi Rawas untuk melaksanakan kegiatan pelayanan KB + Kes secara gratis. Silakan kontak kami. Karena dengan cara inilah kita akan meningkatkan cakupan pelayanan akseptor KB secara maksimal dan optimal.
Berencana Itu Keren, menuju Musi Rawas Maju – Mandiri dan Bermartabat dalam rangka wujudkan keluarga sehat dan tangguh baldatun toyyibatun wa robbun ghofur. Aamiin. (Muhamad Nizar, Sekdin DPPKB Musirawas)